BOGOR (Pos Kota) – Sebanyak 70 peserta mengikuti seminar MIKOINA (Perhimpunan Mikologi Indonesia). MIKOINA merupakan wadah para pencinta, pemerhati, peneliti di bidang mikologi pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, pangan, pakan, kesehatan dan lingkungan.
Peserta seminar berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Mereka terdiri dari anggota MIKOINA, staf pegajar dan mahasiswa pascasarjana IPB.
Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang Sidang Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB, Kampus Darmaga, Bogor.
Seminar Series MIKOINA kali ini mengangkat topik mengenai identifikasi fungi (cendawan) menggunakan bioinformatik dari internet yang dapat diakses secara gratis.
Cendawan yang merupakan mikroba yang sangat kecil. Cendawan berperan dalam pembuatan makanan atau kuliner lokal, seperti tempe, oncom, gatot, kecap. “Cendawan sendiri juga banyak yang dapat dikonsumsi seperti jamur tiram dan jamur merang,” kata Dr. Efi Toding Tondok, S.P, M.Sc, salah satu panitia penyelenggara seminar, Sabtu (13/9).
Seminar Series MIKOINA perdana ini mendatangkan pembicara tamu luar negeri dari University of Santo Tomas, Manila, Filipina, Prof. Dr. Thomas Edison E. dela Cruz.
“Saya ingin sharing terkait dengan identifikasi fungi, yang keragamannya sangat tinggi. Identifikasi fungi sebelumnya dilakukan secara morfologis, yang hanya dapat dilakukan oleh seorang ahli dan membutuhkan waktu yang lama. Saat ini tidak hanya tergantung pada morfologi tapi juga dapat dilakukan secara molekuler,” katanya. (yopi/yo)
Foto: Peserta MIKOINA dengarkan pembicara dari IPB. (yopi)
Sumber: https://poskotanews.com/2014/09/13/cendawan-dapat-dikonsumsi-seperti-jamur/