Kamis, 16 Mei 2012, Fakultas Biologi mencatatkan diri dalam sejarah dunia Mikologi Indonesia. Bertepatan dengan penyelenggaraan Seminar Nasional Mikologi tahun 2012, Fakultas Biologi tercatat sebagai tempat lahirnya Perhimpunan Mikologi Indonesia yang diberi nama MIKOINA. MIKOINA lahir sebagai wadah para peneliti, pemerhati dan praktisi Mikologi. Bentuk sinergisme antara komponen ini akan membangun jaringan yang kuat untuk dapat berpertisipasi dalam pembangunan Indonesia secara berkelanjutan.

Pembentukan organisasi profesi ini diawali dengan diskusi awal yang dipimpin oleh Drs. Aris Mumpuni, M.Phill. Hadir dalam diskusi awal ini Prof. Drs. Rubiyanto Misman, seorang guru besar bidang mikologi yang secara tekun meritis pembentukan organisasi ini sejak bertahun-tahun yang lalu. Dalam sambutan awalnya Guru besar dari Unsoed ini meyakini bahwa dunia mikologi menyimpan potensi yang cukup besar bagi perkembangan masyarakat, oleh karena itu diperlukan wadah sebagai media komunikasi dan bentuk sinergisme antar komponen yang menekuni bidang mikologi. Keterpaduan antar komponen ini akan menyelaraskan kebijakan dalam upaya menggali dan mengembangkan fungi dalam upaya memaksimalkan potensi fungi secara umum. Dalam diskusi ini disepakati pembentukan tim formatur yang bertugas untuk menyusun konsep dasar perhimpunan Mikologi Indonesia. Tim yang terdiri dari 9 orang ini dipilih dari perwakilan peneliti, praktisi, serta pengusaha yang secara geografis dan institusi mewakili berbagai kepentingan dalam organisasi ini.

Rumusan organisasi tim formatur akhirnya dipresentasikan kepada seluruh peserta seminar dan secara musyawarah disepakati bahwa tanggal 16 Mei 2012 di Fakultas Biologi Unsoed Purwokerto telah lahir Perhimpunan Mikologi Indonesia yang diberi nama MIKOINA. Organisasi yang dibentuk atas prakarsa Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, didukung oleh 102 peserta pemerhati jamur Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia. Melengkapi sebuah organisasi forum ini juga memilih Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, MS dari Fakultas Biologi Unsoed sebagai ketua umum MIKOINA. Dalam menjalankan tugasnya beliau akan dibantu oleh Iman Hidayat, Ph.D. dari LIPI sebagai sektetaris umum.

Ditemui secara terpisah ketua umum MIKOINA Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, MS menjelaskan bahwa MIKOINA akan membantu pemerintah dalam memecahkan persoalan yang berkenaan dengan jamur baik yang menguntungkan maupun yang tidak bagi manusia. Selain itu organisasi yang mewadahi para akademisi, peneliti, praktisi dan pemerhati Mikologi di Indonesia akan membangun kerjasama atau jejaring baik lokal maupun global melalui pertemuan ilmiah, media elektronik, publikasi dan kolaborasi dengan komunitas terkait dalam rangka melakukan pembinaan dan pengembangan Mikologi.”Saya berharap MIKOINA akan menjadi rujukan bagi para peneliti, praktisi dan pemerhati terkait informasi dan perkembangan teknologi Mikologi”. Kata Beliau. Lebih lanjut beliau menjelaskan komitmen MIKOINA untuk secara kontinyu melakukan desiminasi hasil-hasil penelitian, edukasi dan sosialisasi keragaman dan arti penting jamur kepada masyarakat.

Terbentuknya MIKOINA disambut meriah oleh seluruh pemerhati fungi Indonesia. Dukungan tidak hanya berasal dari peserta yang hadir di Purwokerto tapi dari beberapa peneliti yang saat ini tidak berkesempatan hadir di kota satria ini. “Kabar lahirnya MIKOINA telah kami kirimkan teman-teman peneliti kami.” Ungkap salah satu peserta dari IPB. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa seluruh anggota telah berkomitmen untuk membawa MIKOINA menjadi organisasi yang mampu menjawab tantangan masyarakat dan bermanfaat bagi pembangunan nasional secara umum.

Copyright ©2016-2024 Perhimpunan Mikologi Indonesia | Develop by Runa Inawan

or

Log in with your credentials

Forgot your details?